Di sebuah desa kecil yang dikenal sebagai Desa Mawar, waktu sore telah tiba. Setelah sekian lama dilanda kemarau panjang, akhirnya hujan rintik-rintik turun dari langit. Suasana desa yang sepi mulai hidup kembali dengan alunan gemericik air hujan yang menenangkan.
Pak Joko, seorang petani di desa itu, tersenyum melihat tanah kering di kebunnya mulai terendam air hujan. Dia merasakan kelegaan dan syukur karena tanaman jagung yang ia tanam akan kembali segar dan subur. Hujan ini memberikan harapan baru bagi panen yang lebih baik di musim depan.
Di samping rumah Pak Joko, Bu Tuti sibuk menyiapkan teh hangat untuk keluarganya. Suasana hangat di dalam rumahnya berpadu dengan deru hujan di luar, menciptakan momen kebersamaan yang indah. Mereka duduk bersama di sekitar meja makan, bercerita dan tertawa menikmati kebahagiaan sederhana.
Anak-anak desa, Rina dan Budi, keluar dari rumah dengan payung kecil mereka. Mereka berlarian di antara tetesan air hujan, tertawa riang menikmati kesegaran udara sore yang kembali hidup. Hujan yang turun setelah sekian lama membuat mereka merasa bahagia dan bersemangat.
Di masjid desa, suara adzan Maghrib berkumandang. Suasana sore yang hening dipenuhi dengan doa-doa dan dzikir dari jamaah yang hadir. Hujan rintik-rintik menjadi latar belakang yang menenangkan bagi ibadah mereka, mengingatkan akan kebesaran Sang Pencipta yang memberikan rezeki melalui hujan.
Saat senja mulai turun, cahaya kuning keemasan menyinari Desa Mawar yang basah oleh hujan. Warga desa menyambut senja dengan rasa syukur dan kebahagiaan. Mereka merasakan keajaiban alam dan kebaikan Tuhan yang selalu memberikan rezeki, meskipun terkadang melalui tetes-tetes hujan yang sederhana.
Di balik hujan rintik-rintik itu, terdapat kisah inspiratif tentang kehidupan, kebersamaan, dan rasa syukur yang mengalir di hati setiap penduduk Desa Mawar. Hujan yang turun setelah sekian lama menjadi pembawa berkah dan kebahagiaan bagi mereka, mengingatkan akan keajaiban alam yang selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari.
![]() |
Gambar (image ai) |
0 Komentar